TIPS PERJALANAN DI MENTAWAI

Gufron, guide trekking ke Pedalaman Mentawai Tips-tips ini sekedar memberitahu dan mengingatkan anda dalam melakukan perjalanan di Pedalaman Mentawai, agar perjalanan anda berhasil dengan baik dan menganjurkan para pengunjung untuk membantu konservasi saat berada di Pulau Siberut.

Beberapa tips yang berguna dalam perjalanan di Mentawai:

  1. Sebaiknya dalam perjalanan ke Pedalaman Mentawai, anda selalu menggunakan guide lokal yang akan sangat membantu dalam suksesnya perjalanan anda.
    Apabila anda ingin menggunakan jasa guide/pemandu dari kami, Klik Disini,
    atau kirim email ke guide@mentawai.clan.st
  1. Kuasailah beberapa kosa kata bahasa Mentawai yang umum digunakan.
    Seperti anaileoita (halo / apa kabar), tak kuagai (aku tidak tahu / aku tidak mengerti), masura bagata (terima kasih), bojoik (maaf).
    Hal ini sangat berguna untuk lebih mendekatkan diri anda dengan penduduk setempat.
    Bahasa-bahasa umum lainnya yang bisa anda gunakan Klik disini.
  2. Bagi anda penggiat alam bebas yang biasanya membawa tenda, untuk perjalanan ke Pedalaman Mentawai hal tersebut tidak terlalu dibutuhkan.
    Disamping area yang kurang memadai (basah atau lembab), mendirikan tenda di sembarang tempat salah-salah bisa diartikan anda mengambil lahan milik penduduk.
    Pada umumnya, para tamu yang datang tidur di uma-uma penduduk.
    Usahakan untuk membawa hammock (custom mosquito nets) untuk pelindung ketika tidur di daerah-daerah pedalaman.
    Hal ini untuk menghindari serbuan nyamuk yang cukup banyak.
  3. Bawalah rokok atau tembakau dalam perjalanan anda di Mentawai.
    Barang-barang tersebut sangat berguna dalam bersosialisasi dengan masyarakat Mentawai yang anda temui, karena bagi masyarakat Mentawai rokok merupakan "Simbol Persahabatan".
  4. Jangan ambil foto dengan obyek manusia (terutama sekali kerei) tanpa terlebih dahulu meminta izin kepada mereka.
    Bilang sama pemandu anda untuk menyampaikan maksud anda kepada obyek yang hendak anda foto tersebut.
    Bila hal ini anda lakukan secara sembunyi-sembunyi, apabila ketahuan maka anda akan kena tulou (denda). Apabila tidak ketahuan, biasanya obyek yang anda foto tidak akan ada pada saat foto tersebut anda cetak.
    Kadang-kadang, untuk dapat mengambil foto-foto penduduk Mentawai anda harus memberi mereka rokok atau malah uang.
    (maaf..! kebiasaan minta uang diakibatkan oleh turis-turis yang berkunjung kesana dan untuk dapat memotret mereka, biasanya turis memberi mereka uang).
  5. Jangan sembarangan buang kotoran di sungai.
    Sungai bagi masyarakat Mentawai merupakan hal yang penting dan mereka takut akan murka dari tai ka bagat koa (roh-roh penghuni air).
    Bila hal ini anda lakukan, anda akan kena tulou (denda).
    Sebaiknya buanglah jauh-jauh dari rumah dan timbun setelah selesai.
    Atau kalau anda terpaksa, tanyakan terlebih dahulu kepada guide/pemandu anda atau kepada penduduk yang anda temui.
  1. Jangan meminta kegiatan pemburuan bilou (monyet endemik) yang langka secara khusus untuk atraksi wisata. Bagi masyarakat tradisional Mentawai, pemburuan monyet dilakukan untuk upacara punen.
  2. Di tengah Pulau Siberut (tempat masyarakat pedalaman yang sangat primitif), jangan terlalu membawa atau memperlihatkan perhiasan yang mencolok (terutama emas) kepada mereka.
  3. Bawalah uang tunai yang cukup dalam perjalanan anda, karena di Pedalaman Siberut tidak ada bank.
  4. Sebaiknya sebelum berangkat menuju Mentawai, minumlah obat anti malaria dan bawalah beberapa butir untuk cadangan di perjalanan dan jangan lupa untuk membawa peralatan P3K, karena pelayanan kesehatan sangatlah kurang di Pulau Siberut.

| Jadikan Sebagai Halaman Pembuka | Masukan ke Favorites | Link ke kami | Kontak |

Tampilan terbaik pada resolusi 800 * 600
Hak Cipta © 2001 oleh Gufron
All Rights Reserved.

</body> </html>