ASAL MANUSIA
Pada mulanya bumi ini kosong. Yang ada hanya roh-roh jahat yang mendiami dan menguasai kegelapan. satu sama lainnya saling berperang. Bintang-bintang adalah senjata dan peluru yang dipakai untuk berperang. Bintang-bintang itu dipetik dari langit dan kemudian dilemparkan ke lawan. Mereka juga meraba bulan dan matahari yang kala itu sedang berperang pula.
Siakau, adalah roh jahat yang paling berkuasa, dari semua roh yang ada. Roh lainnya memusuhi Siakau dan ingin mengusirnya. Siakau tidak tinggal diam dan tak mau mengalah. Api dendam selalu membara di dadanya. Untuk kewaspadaan, ia membuat senjata dari bambu. Tatkala ia memotong bambu, dari dalamnya keluar empat manusia, mungkin dua pasang suami istri. Siakau mencoba menangkapnya, tetapi tidak bisa karena larinya sangat kencang.
Satu pasang suami istri itu membuat pondok dan menggarap ladang. Panen mereka tidak berhasil karena dimakan oleh tikus dan monyet, sehingga mereka sangat kelaparan. Siakau merasa kasihan atas nasib malang mereka dan berjanji akan membantu mereka. Siakau menawarkan diri menjaga ladang itu, supaya bebas dari hama tikus dan monyet.
Untuk mengalahkan tikus dan monyet, Siakau berubah menjadi biawak. Tetapi usaha dan daya upaya Siakau tidak mempan dan sia-sia belaka. Siakau yang terlanjur menjadi biawak merasa sedih dan prihatin akan nasib kehidupan manusia. Apa hendak dikata, dia tidak berdaya sama sekali, timbullah rasa sesalnya.
Tumbuh rasa cemas di pikiran Siakau, kalau nantinya manusia menjatuhkan tuduhan bahwa ialah yang merusak tanaman tersebut. Dugaan dan tuduhan itu bisa saja terjadi karena biawak itu tidak cocok dengan roh Siakau.
Akhirnya, niat baik Siakau diganti dengan pengorbanan jiwanya sendiri. Sepasang manusia tersebut membunuh dan memakan biawak jadi-jadiaan itu dengan lahap. Namun, setelah memakan daging biawak itu, mereka menderita seolah diracuni oleh suatu kekuatasan misterius sehingga akhirnya mati. Kejadian itu dilihat oleh sepasang manusia lainnya. Timbul rasa takut dalam diri mereka, dan akhirnya mereka lari menyelamatkan diri. Mereka inilah yang menjadi nenek moyang orang Mentawai.
| Jadikan Sebagai Halaman Pembuka | Masukan ke Favorites | Link ke kami | Kontak |
Tampilan terbaik pada resolusi 800 * 600
Hak Cipta © 2001 oleh Gufron
All Rights Reserved.