ASAL PERKAWINAN
Dahulu kala di sebuah dusun, tinggal satu keluarga kecil. Kedua suami istri itu mempunyai tiga orang anak perempuan. keluarga itu memelihara seekor ular python besar di dekat rumahnya, tempat mereka minta api. Tidak lama kemudian orang tua mereka meninggal dunia, tinggal tiga orang anak gadis itu.
Pada suatu hari berkatalah anak yang sulung kepada adiknya: "Sekarang aku akan menutup unggunan api. Kalau nanti apinya padam, akulah sendiri yang akan pergi ke sarang ular python meminta api."
Lalu ditutupnya api itu, dan sewaktu ia bangun pagi, bara api masih menyala dan mereka langsung memasak. Setiap hari mereka harus mencari makanan karena tidak ada yang membantu. Ketika malam datang, giliran adik kedua yang menjaga api. Dan dia melakukannya dengan baik dimana api tidak padam.
Malam berikutnya, giliran yang bungsu yang menjaga api. Kakaknya bermaksud jahat padanya. Ketika orang lagi tidur, kakaknya yang sulung menyiram api unggun tersebut sampai padam. Pagi harinya, si bungsu dimarahi sebab api unggun padam dan langsung diperintahkan kepadanya untuk minta api kepada ular python besar. Kalau tidak mau mereka akan membunuh si bungsu.
Dengan rasa takut akan dipatuk, si bungsu menuju sarang ular tersebut dan berkata ingin meminta api. Ular python bersedia memberi dia api dengan syarat si bungsu mau kawin dengannya. Syarat itu disanggupi oleh si bungsu, dan diadakanlah punen untuk perayaan perkawinan si bungsu dengan ular python.
Ular python itu sendiri merupakan jelmaan seorang pemuda tampan yang selalu berubah menjadi manusia ketika istrinya pergi ke ladang, dan menggoda istrinya tersebut. Istrinya sendiri tidak mengacuhkan godaan pemuda itu dan diapun tidak tahu, bahwa pemuda itu adalah suaminya, si ular python.
Berdasarkan informasi dari penduduk, si Bungsu tahu bahwa suaminyalah yang menjelma menjadi manusia dan menggoda ketika dia bekerja. Suatu ketika, si Bungsu pura-pura pergi ke ladang, dan ketika suaminya berubah menjadi manusia dan pergi ke ladang, si Bungsu masuk dan membakar kulit ular tersebut. Akhirnya, si pemuda tidak bisa berubah lagi menjadi ular dan mereka hidup sebagai sepasang suami istri yang berbahagia.
| Jadikan Sebagai Halaman Pembuka | Masukan ke Favorites | Link ke kami | Kontak |
Tampilan terbaik pada resolusi 800 * 600
Hak Cipta © 2001 oleh Gufron
All Rights Reserved.